Tinta Printer Infus Mulai Ditinggalkan, Bagaimana dengan Anda?

Ilustrasi : printeresetter.blogspot.com
Menggunakan tinta printer infus memang bisa sangat membantu para pengguna printer yang malas untuk membongkar cartridge saat mengisi ulang tinta, dan bisa lebih murah.

Tapi, menurut survei banyak pengguna yang akhirnya sadar dan kembali ke jalan yang benar, pengguna banyak yang menyadari akan kerugian yang lebih besar daripada manfaat yang didapat dan mereka mulai meninggalkan tinta infus.

Dikutip dari detikINET, Hewleet-Packard (HP), mengutip survei terbaru yang dilakukan firma riset IDC, menyebutkan bahwa banyak pengguna printer kalangan perkantoran ataupun rumahan yang mulai sadar akan penggunaan Continuous Ink Supply Systems (CISS) atau tinta infus akan menggugurkan garansi.

Tidak hanya itu, dampak lain yang ditimbulkan adalah berpotensinya merusak printer dan malah akan membuat menambah biaya untuk penggantian printer.

“Mereka yang menyadari kebanyakan dari kalangan bisnis di perkantoran sebanyak 62%, sisanya 38% adalah pengguna printer rumahan,” kata Ellya selaku Market Development Manager IWS Hewlett-Packard (HP) Indonesia.

Alasan pengguna meninggalkan tinta infus adalah sering tumpah dan bocornya tinta. Selain itu, banyak pula yang mengeluhkan mesin printer yang sering macet, print-head cepat kering dan rusak, dan buruknya kualitas cetakan.

“Lantas 70% di antaranya balik lagi menggunakan tinta original, sementara 22% mencari alternatif lain seperti pakai tinta cartridge,” papar Ellya.

Memang tidak semua pengguna tinta infus mengalami hal yang sama, salah satunya komentator detikINET dengan id lautsprecher yang mengaku telah mengguna tinta infus dari taun 2006 dan tidak mengalami gangguan berarti.

Memang hal tersebut tidak menutup kemungkinan tetapi hal tersebut sangat jarang terjadi, mungkin 1 banding sekian ratus pengguna tinta infus. Jadi, masihkah menggunakan tinta infus?

Leave a Comment